Penulis buku Rich Dad & Poor Dad, Robert Kiyosaki memberikan peringatan ke seluruh netizen di akun Twitternya dengan mengatakan bahwa saat ini telah terjadi market crash yang cukup cukup mengerikan.
“PANDEMI FINANSIAL sudah terjadi. Kehancuran (keuangan) terjadi saat ini juga. Saya sarankan Anda semua untuk mendengarkan dua rekan saya yang cerdas, Brian Rose dan Jim Rikards di London Real tentang diskusinya mengenai Pandemi Finansial. Berinvestasilah di diri Anda sendiri dan untuk masa depan. Masa depan itu cerah bagi Anda, berhati-hatilah,” ujar Kiyosaki dalam akun Twitternya, (7/5).
Dua hal yang cukup menarik disimak dari cuitan Kiyosaki adalah pernyataan Kiyosaki terkait investasi di diri sendiri dan masa depan.
Seringkali disebut bahwa investasi di diri sendiri merupakan investasi yang paling menguntungkan.
Dan hal tersebut tidak membutuhkan biaya besar karena banyak sekali hal berguna bagi diri kita yang bisa kita dapatkan secara gratis.
Apa saja investasi untuk diri sendiri?
Investasi ilmu adalah salah satunya. Dunia yang berkembang akan menuntut kita semua untuk mengembangkan ilmu yang kita miliki saat ini agar bisa berkompetisi di kemudian hari.
Ilmu tentu saja tidak hanya terbatas pada skil kerja, melainkan juga ilmu-ilmu yang terkait dengan perencanaan keuangan.
Keuangan yang tidak pernah diajarkan di sekolah itu sejatinya sangat penting untuk mengelola masa depan Anda, agar Anda bisa menghadapi segala situasi yang muncul. Salah satunya adalah masa-masa seperti ketidakpastian ekonomi.
Belum lama ini kita telah menyaksikan sebuah tekanan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Banyak orang terkena PHK, usaha yang gulung tikar, dan lain sebagainya.
Dengan ilmu seputar pengelolaan keuangan, Anda tentunya bisa mengelola serta melindungi keuangan Anda dengan baik, hingga mengembangkan kekayaan untuk masa depan di masa-masa yang sulit.
Tanpa ilmu dan pemahaman yang baik, maka investasi di masa depan tentu menjadi hal yang tidak mudah dilakukan. Jangan kaget, bila banyak sekali orang terjebak investasi bodong lantaran minimnya pemahaman yang mereka miliki.