Langkah BI & The Fed Dinanti Pasar, Rupiah Ambles ke Rp15.620/US$

Langkah BI & The Fed Dinanti Pasar, Rupiah Ambles ke Rp15.620/US$

Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sikap wait and see pelaku pasar perihal suku bunga yang dirilis Bank Indonesia (BI) dan pidato pejabat bank sentral AS (The Fed).

Dilansir dariĀ Refinitiv, rupiah dibuka melemah di angka Rp15.620/US$ atau turun sebesar 0,22%. Posisi ini melanjutkan pelemahan yang terjadi sejak 15 Januari 2024.

Sementara indeks dolar AS https://38.180.114.193/ (DXY) pada pukul 8.55 WIB turun tipis 0,02% menjadi 103,34. Angka ini lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (16/1/2024) yang berada di angka 103,35.

Hari ini BI akan merilis suku bunga acuan yang diramal akan kembali menahan suku bunga acuan atau BI Rate di angka 6,00%.

Pelaku pasar juga menunggu tanggapan BI perihal kondisi ekonomi secara global khususnya eskalasi geopolitik di Laut Merah yang berkorelasi dengan inflasi.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 lembaga/institusi memperkirakan secara absolute bahwa BI akan menahan suku bunga acuan (BI rate) di level 6,00%.

Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,25% dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Jika BI rate benar-benar kembali ditahan di level 6%, maka ini menjadi kali ketiga BI menahan di level tersebut setelah sebelumnya, BI menaikkan suku bunganya pada Oktober 2023 sebesar 25 basis poin (bps) dari 5,75%.

BI kemungkinan besar akan menahan suku bunga untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah sudah melandainya inflasi Indonesia. Gubernur BI Perry Warjiyo dalam beberapa kesempatan menegaskan jika kebijakan moneter kini difokuskan untuk menjaga stabilitas rupiah mengingat inflasi yang sudah terkendali.

Selain keputusan suku bunga, pelaku pasar hingga investor juga menunggu sinyal BI mengenai kebijakan suku bunga ke depan, terutama kapan BI akan mulai memangkas suku bunga.

Selain itu, pelaku pasar juga masih menunggu pidato yang akan disampaikan oleh sejumlah pejabat the Fed seperti Michael S. Barr dan Michelle W. Bowman. Hal ini patut kita cermati, pasalnya pidato pejabat the Fed akan memberikan gambaran bagaimana kebijakan yang kemungkinan besar akan diambil pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada akhir bulan ini.

Apalagi untuk FOMC kali ini menjadi yang pertama kali diadakan pada 2024 dengan kondisi inflasi yang kembali memanas pada akhir tahun lalu dan pasar tenaga kerja masih ketat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*