PT Cisarua Montain Diary Tbk. (CMRY) menyampaikan, sisa dana dari hasil bersih penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) masih sangat besar, yaitu tersisa sekitar 75% dari hasil raihan bersih dana IPO senilai Rp 5,57 triliun.
Padahal, mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), rencana penggunaan dana IPO dari prospektus perseroan diantaranya, Rp 1,17 triliun untuk belanja modal untuk penambahan kapasitas produksi, sebesar Rp 892,4 miliar untuk penyetoran modal ke entitas anak PT Macroprima Panganutama.
Selanjutnya, sebesar Rp 713,9 miliar https://rtphuat138slot.online/ untuk penyetoran modal ke entitas anak PT Macrosentra Niagaboga, sebesar Rp 535,4 miliar untuk ekspansi saluran distribusi, dan sebesar Rp 251 miliar untuk modal kerja operasional dan kegiatan lainnya.
Sementara, realisasi dana IPO baru digunakan untuk belanja untuk kapasitas produksi sebesar Rp 613,4 miliar, ekspansi sebesar Rp 61,1 miliar, dan untuk modal kerja operasional dan kegiatan lainnya sebesar Rp 251,06 miliar.
Total realisasi dana IPO baru digunakan sebesar Rp 925,7 miliar. Sehingga sisa dana hasil penawaran umum sebesar Rp 2,64 triliun.
Lebih dari dua pertiga sisa dana IPO ditempatkan di deposito berjangka tenor 1 hingga 3 bulan. Sementara sisanya ditempatkan dalam bentuk obligasi dengan tenor 11 hingga 35 bulan.
Sebagai informasi, berdasarkan prospektus e-IPO yang disampaikan kepada BEI, perseroan sebelumnya telah menerbitkan sebanyak 1.190.203.000 saham baru atau setara 15% saham untuk publik kala listring akhir 2021 silam.
Sementara laba bersih sebesar CMRY sepanjang kuartal pertama 2023 naik 10,14% menjadi Rp 297,18 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 269,81 miliar.
Kenaikan laba bersih CMRY tersebut didorong oleh peningkatan penjualan sebesar 24,53% menjadi Rp 1,83 triliun pada kuartal I 2023. Dari penjualan tersebut perseroan meraup pendapatan Rp 1,46 triliun.
Adapun total liabilitas Cimory turun menjadi Rp 909,9 miliar dibandingkan akhir tahun 2022 sebesar Rp 964,91 miliar. Sementara total ekuitas naik menjadi Rp 5,55 triliun pada kuartal I 2023 dibanding akhir Desember 2022 sebesar Rp 5,25 triliun.