Semarang, CNN Indonesia — Tim Kampanye Daerah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka wilayah Jawa Tengah mengaku menang dan hanya kalah di dua kabupaten wilayah itu yakni Wonogiri dan Boyolali.
Ketua TKD Jawa Tengah Kukrit Suryo Wicaksono menyebut dua kabupaten itu dimenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Sisanya, Prabowo-Gibran menang di 33 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
“Alhamdulillah melebihi target, data sementara sampai 52 persen, dari 35 Kabupaten/Kota, hanya 2 kabupaten yang menang Paslon 03, Wonogiri dan Boyolali,” ungkap Kukrit di Semarang, Jumat (16/2).
TKD Prabowo-Gibran menyampaikan itu merujuk data yang mereka peroleh.
Meski kalah di dua kabupaten/kota, TKD Prabowo-Gibran tetap bersyukur karena telah melampaui target 45 persen suara di Jawa Tengah. Mereka mengklaim meraih 52 persen suara.
Kukrit mengatakan target 45 persen suara di Jateng pun awalnya dianggap terlalu besar. Pasalnya, elektabilitas Prabowo-Gibran tidak sampai 50 persen di dua pekan sebelum pencoblosan.
Setelah itu, kata dia, tim melakukan pergerakan dengan masif sehingga elektabilitas merangkak naik di satu pekan sebelum pencoblosan.
Kukrit menganggap keunggulan Prabowo-Gibran berkat faktor tokoh. Menurutnya, sosok Prabowo-Gibran turut dipengaruhi Jokowi effect sehingga bisa mendulang suara besar di Jawa Tengah.
Figur Ganjar Pranowo yang menjabat Gubernur Jawa Tengah dua periode, kata dia, tak mendapat perhatian dan simpatik masyarakat.
“Kemenangan Prabowo-Gibran di Jateng ini enggak ada kaitan dengan Jateng Kandang Banteng. Buktinya, Partai dan Pileg, PDIP tetap unggul di Jateng. Ini murni figur tokoh, Pak Prabowo, Mas Gibran dan Jokowi di belakangnya,” ucapnya.
Merujuk hasil hitung cepat atau quick count yang dilakukan berbagai lembaga, Prabowo-Gibran unggul dari dua pasangan lainnya di Jawa Tengah.
Quick count Charta Politika menyatakan perolehan suara Prabowo-Gibran 51,16 persen di Jawa Tengah. Diikuti Ganjar-Mahfud 34,19 persen dan Anies-Muhaimin 14,66 persen.
Kemudian di quick count PRC, suara Prabowo-Gibran tembus 53,08 persen. Ganjar-Mahfud 34,82 persen, Anies-Muhaimin 12,10 persen.
Meski demikian, quick count bukan perhitungan resmi yang bisa dijadikan patokan KPU untuk menetapkan pemenang Pilpres 2024.
KPU masih melakukan rekapitulasi manual secara berjenjang. KPU punya waktu maksimal 35 hari setelah pemungutan suara.
(dmr/bmw)