Pasar Jiper Karena Krisis Utang AS, Harga Minyak Dunia Layu

RDMP Kilang Balikpapan. (Doc Pertamina)

Harga minyak melemah pada awal perdagangan Kamis (25/5/2023) karena ketidakpastian utang AS.

Harga minyak mentah WTI melemah hingga 0,39% ke posisi US$74,05 per barel sementara harga minyak mentah brent juga dibuka melemah hingga 1,66% ke posisi US$77,03 per barel.

Sementara pada perdagangan Rabu (24/5/2023), minyak WTI ditutup menguat 1,96% ke posisi US$74,34 per barel sementara minyak brent juga menguat 0,82% ke posisi US$78,33 per barel.

Harga minyak turun pada awal perdagangan Asia pada hari Kamis di tengah ketidakpastian penyelesaian https://www.rtpbengkel138.online/ utang pemerintah Amerika Serikat (AS).

Drama masih berlanjut seiring kebuntuan yang terjadi dalam beberapa pertemuan sebelumnya antara pihak Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy. Padahal, waktu untuk menghindari gagal bayar semakin sempit.

Baik pihak Biden maupun McCarthy harus segera mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang US$31,4 triliun demi menghindari “bangkrut” segera setelah 1 Juni mendatang.

Namun, sejauh ini para negosiator berada jauh dalam masalah-masalah kunci, terutama soal pemangkasan pengeluaran yang diminta oleh Partai Republik.

Ketidakpastian penyelesaian utang pemerintah AS menjadi masalah karena memicu kekhawatiran pasar. Ekonomi AS terancam macet jika plafon utang gagal disepakati.

Pelemahan harga minyak ini berbanding terbalik dengan hari sebelumnya di mana minyak mentah menguat setelah peringatan keras dari Arab Saudi.

Arab Saudi mengatakan kepada mereka untuk “hati-hati” karena hal sebaliknya bisa terjadi.

Beberapa investor menganggap itu sebagai sinyal bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia dapat mempertimbangkan pengurangan produksi lebih lanjut pada pertemuan pada 4 Juni mendatang.

“Spekulan, seperti di pasar lainnya, mereka ada di sana. Saya akan tetap memberi nasihat kepada mereka akan menderita kesakitan. Mereka sudah merasa sakit itu pada April. Saya tidak perlu mengeluarkan kartu truf saya karena saya bukan pemain poker. Tetapi saya mengingatkan mereka untuk berhati-hati saja,” tutur Menteri MInyak Arab Saudi Penagran Abdulaziz bin Salman berbicara pada acara Qatar Economic Forum di Doha, dikutip dari CNBC International.

Beberapa investor menganggap itu sebagai sinyal bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC+ dan sekutunya termasuk Rusia, dapat mempertimbangkan pengurangan produksi lebih lanjut pada pertemuan pada 4 Juni mendatang.

Minyak juga didukung oleh penurunan besar-besaran tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS dalam sepekan hingga 19 Mei 2023, menurut laporan Administrasi Informasi Energi pada hari Rabu kemarin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*