Emiten dibidang pertambangan granit dan industri migas PT Mitra Investindo Tbk (MITI) memutuskan untuk membagikan dividen tunai Rp 1,5 per saham atau sebesar Rp 5,31 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2022 yang sebesar Rp 121,89 miliar. Sementara sisanya sebesar sebesar Rp 9,94 miliar sebagai laba ditahan (retained earning).
Sepanjang tahun 2022, laba bersih naik secara signifikan sebesar 194% menjadi Rp 5,35 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 5,22 miliar. Laba bersih tersebut didorong oleh pendapatan bersih https://www.rtpkas138.xyz/ yang melesat 496% menjadi Rp 121,89 miliar dari pendapatan tahun 2021 yang sebesar Rp 20,47 miliar.
Mengutip keterangan resminya, capaian kinerja tersebut merupakan dampak positif atas aksi korporasi Perseroan yang melakukan akuisisi PT Pelayaran Karana Line (PKL) dan Karya Abdi Luhur (KAL) pada bulan Desember 2022, sebagai entitas anak perseroan yang baru.
Adapun total aset perseroan naik 508% menjadi Rp 475,03 miliar pada tahun dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp 78,09 miliar. Sedangkan pada sisi liabilitas, total liabilitas pada tahun 2022 naik menjadi Rp 81,04 miliar atau naik sebesar 284% dibandingkan dengan pada tahun 2021 yaitu Rp 21,08 miliar.
Kinerja Keuangan Perseroan Kuartal I – 2023
Sepanjang kuartal pertama tahun 2023, MITI mencatat laba bersih yang naik signifikan sebesar 281% menjadi Rp 14,31 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 4,03 miliar pada tahun sebelumnya.
Capaian laba tersebut didorong oleh pendapatan bersih yang naik 473% menjadi sebesar Rp 82,45 miliar dari Rp 21,27 miliar pada periode yang sama tahun 2022.
Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan, pada tanggal 7 Desember 2022, MITI dan PT Pelayaran Samudra Karana Line (PSKL) telah menyelesaikan perjanjian jual beli saham atas akuisisi 99% saham PKL yang bergerak di bidang jasa pelayaran dan 70% saham PT KAL yang bergerak di bidang logistik bongkar muat.
Hal itu telah diamanahkan oleh pemegang saham utama Perseroan, PT Prime Asia Capital (PAC) yang didukung oleh PT Inti Bina Utama (IBU) sebagai pengendali baru Perseroan untuk mengintegrasikan kegiatan pelayaran dan logistik ke dalam Perseroan sebagai induk dari entitas anak.
Perseroan kini telah memiliki 3 segmen usaha sejalan road map integrasi bisnis pelayaran dan total logistik serta ekspansi bisnis yang telah direncanakan pasca transformasi usaha Perseroan menjadi perusahaan pelayaran melalui akuisisi WL pada Januari 2021.