Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) loyo pada perdagangan pagi hari ini. Pada sesi awal perdagangan di Bursa Malaysia Exchange Selasa (9/5/2023) pukul 09:40 WIB, harga CPO melemah 1,14% ke MYR 3.719/ton.
Pelemahan ini memutus kinerja cemerlang CPO yang melambung 12,7% pada empat hari perdagangan sebelumnya, termasuk kemarin.
Pada perdagangan Senin (8/5/2023), harga CPO ditutup di posisi MYR 3.762 per ton atau melonjak 4,5%.
Harga CPO melemah karena aksi profit setelah harganya terbang empat hari. Melemahnya harga sawit juga sejalan dengan minyak nabati saingannya yang juga turun.
Harga minyak Canola melemah 0,24%, minyak bijih bijih matahari melemah 1,1%, dan rapeseed oil anjlok 4,35%.
Harga CPO juga melemah karena proyeksi melandainya permintaan global yang tercermin dari ekspor dari negara produsen atau impor dari pembeli.
Ekspor Malaysia diperkirakan anjlok 19,3% menjadi 1,2 juta ton pada April 2023.
Sementara itu, Reuters melaporkan impor CPO India ambruk 30% (month to month/mtm) pada April 2023 menjadi 508.000 ton. Jumlah terseut adalah yang terendah dalam 14 bulan terakhir.
Sebagai catatan, impor India pada Maret 2023 tercatat 728.530 ton. Impor India pada April juga jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata bulannya dalam lima bulan terakhir yakni 879.000.
Di sisi lain, pasokan dari Indonesia diperkirakan meningkat setelah pemerintah merelaksasi aturan ekspor.
Indonesia merelaksasi ekspor CPO setelah mengurangi Domestik Market Obligation (DMO). Besaran DMO dilakukan pengurangan dari 450 ribu ton per bulan yang berlaku sampai akhir April 2023, kembali ke 300 ribu ton per bulan.