AS Makin Ngeri, Yellen Mendadak ‘4 Mata’ ke Bos-Bos Bisnis

Janet Yellen. (Anna Moneymaker/Getty Images)

Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS) Janet Yellen kembali menyuarakan peringatan terkait ancaman gagal bayar (default) yang dapat dialami negara itu pada 1 Juni mendatang. Hal ini dikarenakan parlemen Negeri Paman Sam yang tak kunjung sepakat menaikan plafon batas utang.

Dalam sebuah laporan Reuters, Yellen dilaporkan mulai menghubungi para pemimpin bisnis dan keuangan AS untuk menjelaskan dampak bila Washington benar-benar gagal bayar. Ia bahkan menyebut situasi itu sebagai ‘malapetaka’, di mana bila itu terjadi, Washington tak akan mampu membayar seluruh tagihannya.

“Menteri Keuangan melakukan percakapan empat mata dengan masing-masing CEO untuk memperingatkan mereka tentang konsekuensi berbahaya dari manuver nekat saat ini,” kata salah satu sumber dikutip Selasa, (9/5/2023).

Sumber menolak menyebutkan nama CEO yang telah berbicara dengan Yellen dalam beberapa hari terakhir, atau memberikan rincian lain tentang percakapan mereka. Namun salah satu dari mereka mengatakan eksekutif yang diajak bicara Yellen termasuk bos di sektor keuangan dan ekonomi yang luas.

Meskipun sumber tidak menjelaskan tujuannya, pejabat administrasi Biden telah berbicara kepada pemilik bisnis tentang menekan Partai Republik untuk menaikkan plafon utang tanpa syarat.

Selain dengan eksekutif bisnis, Yellen juga mulai aktif bicara di publik. Di program ABC This Week pada hari Minggu, ia memberikan peringatan terkait situasi ini, begitu juga ditayangan CNBC International, Senin.

Dalam momen itu, ia mewanti-wanti kegagalan Kongres untuk menaikkan plafon utang sebesar US$ 31,4 triliun dapat memicu ‘krisis konstitusional’.

“Proyeksi kami saat ini adalah bahwa pada awal Juni, suatu hari akan tiba ketika kami tidak dapat membayar tagihan kami kecuali Kongres menaikkan plafon utang, dan itu adalah sesuatu yang saya sangat mendesak Kongres untuk melakukannya,” kata Yellen dalam program tersebut.

Manuver yang sama pun dilakukan Presiden Joe Biden. Ia rencananya akan bertemu pada hari Selasa di Gedung Putih dengan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy, Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell dan pemimpin Partai Demokrat di kongres untuk mencoba memecahkan kebuntuan.

Yellen, ekonom dan analis lain telah berulang kali memperingatkan bahwa default utang AS akan mengakibatkan jutaan kehilangan pekerjaan. Selain itu, situasi ini akan mendorong pembayaran rumah tangga untuk hipotek, pinjaman mobil, dan kartu kredit lebih tinggi.

Anggota parlemen AS telah mencoba memperdebatkan soal kenaikan plafon batas utang yang dapat diambil pemerintahan negara itu. Namun, belum ada kesepakatan yang akhirnya mengizinkan hal itu terjadi, dengan fakta bahwa DPR AS dikuasai pihak Partai Republik, yang berseberangan dengan Biden.

Tidak seperti kebanyakan negara maju lainnya, AS membatasi jumlah yang dapat dipinjam. Karena pemerintah membelanjakan lebih dari yang dibutuhkan, pembuat undang-undang harus menaikkan plafon utang secara berkala.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*